Parasetamol Dan Effek Sampingnya Bagi Tubuh

Parasetamol adalah suatu obat analgesik (penghilang rasa sakit) dan juga antipiretik (penurun panas). parasetamol aman jika digunakan sesuai aturan. obat ini jika dicampurkan ke dalam jamu tentu akan memberikan efek seolah-olah jamu tersebut ces pleng/manjut. jika jamu yang mengandung parasetamol dikonsumsi beberapa kali saja, hal itu tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah karena jamu seringkali dikosumsi secara rutin, dengan demikian parasetamol juga akan terkonsumsi secara rutin sehingga terakumulasi dalam tubuh.


Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.


Parasetamol dosis besar memiliki efek hepatotoksik (merusak hati/liver). Di dalam tubuh, parasetamol dimetabolisme menjadi bentuk yang toksik bernama N-acetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI). Dalam keadaan normal, NAPQI akan didetoksikasi secara cepat oleh enzim glutation dari hati. Pada dosis berlebih, hati tidak mampu lagi mendetoksikasinya, dan zat radikal bebas tersebut justru dapat merusak hati.


KEMASAN

   Paracetamol tablet 500 mg.
   Paracetamol sirup 125 mg/5 ml.
   Paracetamol sirup 160 mg/5 ml.
   Paracetamol sirup 250 mg/5 ml.
   Paracetamol suppositoria.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI

Dewasa dan anak  di atas 12 tahun : 1 tablet, 3 – 4 kali sehari.
Anak-anak 6 – 12 tahun : ½ – 1, tablet 3 – 4 kali sehari.
Paracetamol Sirup 125 mg/5 ml

   Anak usia 0 – 1 tahun : ½ sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
   Anak usia 1 – 2 tahun : 1 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
   Anak usia 2 – 6 tahun : 1 – 2 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
   Anak usia 6 – 9 tahun : 2 – 3 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
   Anak usia 9 – 12 tahun : 3 – 4 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.

Demam

Parasetamol telah disetujui sebagai penurun demam untuk segala usia. WHO hanya merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai penurun panas untuk anak-anak jika suhunya melebihi 38.5 C. Namun efektivitas parasetamol sendiri untuk demam anak masih dipertanyakan, jika dibandingkan dengan efektivitas ibuprofen.

Nyeri

Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri. Obat ini mempunyai aktivitas sebagai analgesik, tetapi aktivitas antiinflamasinya sangat lemah. Parasetamol lebih dapat ditoleransi oleh pasien yang mempunyai riwayat gangguan pencernaan, seperti pengeluaran asam lambung berlebih dan pendarahan lambung, dibandingkan dengan aspirin.

Efek Samping

Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi lambung, memengaruhi koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi ginjal. Namun, pada dosis besar (lebih dari 2000 mg per hari) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan bagian atas.  (Hingga tahun 2010, parasetamol dipercaya aman untuk digunakan selama masa kehamilan).

Kelebihan Dosis


Penggunaan parasetamol di atas rentang dosis terapi dapat menyebabkan gangguan hati. Pengobatan toksisitas parasetamol dapat dilakukan dengan cara pemberian asetilsistein (N-asetil sistein) yang merupakan prekusor glutation, membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut.


Related

Obat Kimia 6735907926042887819

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

    Comments

    item