Alasan Mengapa Seks Anal Tidak Dianjurkan


Bagi sebagian pasangan suami istri, anal seks mungkin saja dilakukan. Namun tunggu dulu! Di balik variasi yang dinilai ‘tak biasa’, faktanya ada berbagai risiko kesehatan yang bisa mengintai Anda dan pasangan.

Seks anal sendiri didefinisikan sebagai kegiatan seksual yang melibatkan kegiatan memasukkan penis, tangan, atau benda lain seperti sex toy ke dalam rektum atau anus.

Beberapa ahli tidak menyarankannya karena berbagai alasan. Karena tidak seperti vagina, rektum tentu saja tidak bisa melumasi dirinya sendiri sehingga risiko mengalami lecet  cebderung jadi lebih tinggi.



Selain itu, masih ada beberapa risiko lain sebaiknya turut diwaspadai. Apa saja?
Risiko melakukan anal seks

1. Risiko infeksi bakteri
Karena tidak memiliki pelumas alami, risiko rektum terluka menjadi lebih tinggi saat penetrasi. Secara anatomi, lapisan rektum pun lebih tipis dibandingkan dengan dinding vagina.

Terlebih, rektum menjadi tempat keluarnya kotoran atau feses yang sudah pasti mengandung bakteri. Bila terjadi luka, risiko infeksi pun bisa lebih mungkin terjadi.

2. Mengalami Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa jenis Infeksi menular Seksual sebaiknya diwaspadai saat melakukan seks anal, seperti klamidia, gonore, hepatitis, HIV, dan herpes. Anus lebih berisiko terluka dibandingkan vagina saat melakukan gaya seks ini, sehingga risiko penularan IMS pu menjadi lebih tinggi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melakukan seks anal bisa berisiko tertinggi terhadap penularan HIV, dibandingkan dengan kegiatan seks lainnya, seperti seks vaginal atau oral.

3. Hemoroid atau wasir
Bagi Parents yang memiliki riwayat wasir,  tentu saja perlu lebih waspada karena seks anal bisa memperburuk keadaan. Melakukan aktivitas seks melalui anal bisa membuat wasir menjadi lebih iritasi.

Tak jarang ini bisa menyebabkan gatal, sedikit pendarahan, dan disertai rasa sakit.

4. Faecal Incontinence
Penelitian yang dilakukan oleh Northwestern University mengungkapkan bahwa perempuan yang sering melakukan anal seks memiliki risiko lebih tinggi mengalami faecal dan urine inceontinence. Urin dan tinja akan menjadi berubah konsistensinya sehingga bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang, aktivitas pun akan menjadi lebih terganggu.

5. HPV
Sering melakukan seks oral pun bisa lebih berisiko terserang HPV. Virus satu ini dapat menyebabkan kutil hingga kanker anus sehingga kita sebaiknya mewaspadainya.

Ada lebih dari 40 jenis HPV dengan risiko yang beragam mulai dari risiko rendah hingga berisiko tinggi. Kemungkinannya akan menjadi lebih tinggi bila pasangan sesual Anda memang sudah terkontaminasi HPV.

Related

Tips Sehat 5172482775819869273

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

    Comments

    item