Parasetamol Dan Effek Sampingnya Bagi Tubuh
https://clinic-sehat.blogspot.com/2018/12/parasetamol-dan-effek-sampingnya-bagi.html
Parasetamol adalah suatu
obat analgesik (penghilang rasa sakit) dan juga antipiretik (penurun panas).
parasetamol aman jika digunakan sesuai aturan. obat ini jika dicampurkan ke
dalam jamu tentu akan memberikan efek seolah-olah jamu tersebut ces
pleng/manjut. jika jamu yang mengandung parasetamol dikonsumsi beberapa kali
saja, hal itu tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah karena jamu
seringkali dikosumsi secara rutin, dengan demikian parasetamol juga akan terkonsumsi
secara rutin sehingga terakumulasi dalam tubuh.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen,
parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong
dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). Dalam dosis normal,
parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan
darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.
Parasetamol dosis besar
memiliki efek hepatotoksik (merusak hati/liver). Di dalam tubuh, parasetamol
dimetabolisme menjadi bentuk yang toksik bernama N-acetyl-p-benzoquinoneimine
(NAPQI). Dalam keadaan normal, NAPQI akan didetoksikasi secara cepat oleh enzim
glutation dari hati. Pada dosis berlebih, hati tidak mampu lagi
mendetoksikasinya, dan zat radikal bebas tersebut justru dapat merusak hati.
KEMASAN
Paracetamol tablet 500 mg.
Paracetamol sirup 125 mg/5 ml.
Paracetamol sirup 160 mg/5 ml.
Paracetamol sirup 250 mg/5 ml.
Paracetamol suppositoria.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 1 tablet, 3 – 4 kali
sehari.
Anak-anak 6 – 12 tahun : ½ – 1,
tablet 3 – 4 kali sehari.
Paracetamol Sirup 125 mg/5 ml
Anak usia 0 – 1 tahun : ½ sendok
takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
Anak usia 1 – 2 tahun : 1 sendok
takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
Anak usia 2 – 6 tahun : 1 – 2
sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
Anak usia 6 – 9 tahun : 2 – 3
sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
Anak usia 9 – 12 tahun : 3 – 4
sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
Demam
Parasetamol telah disetujui sebagai penurun demam untuk segala usia. WHO
hanya merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai penurun panas untuk
anak-anak jika suhunya melebihi 38.5 C. Namun efektivitas parasetamol sendiri
untuk demam anak masih dipertanyakan, jika dibandingkan dengan efektivitas
ibuprofen.
Nyeri
Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri. Obat ini mempunyai aktivitas
sebagai analgesik, tetapi aktivitas antiinflamasinya sangat lemah. Parasetamol
lebih dapat ditoleransi oleh pasien yang mempunyai riwayat gangguan pencernaan,
seperti pengeluaran asam lambung berlebih dan pendarahan lambung, dibandingkan
dengan aspirin.
Efek Samping
Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi lambung,
memengaruhi koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi ginjal. Namun, pada dosis
besar (lebih dari 2000 mg per hari) dapat meningkatkan risiko gangguan
pencernaan bagian atas. ( Hingga tahun 2010,
parasetamol dipercaya aman untuk digunakan selama masa kehamilan).
Kelebihan Dosis
Penggunaan parasetamol di atas rentang dosis terapi dapat menyebabkan gangguan hati. Pengobatan toksisitas parasetamol dapat dilakukan dengan cara pemberian asetilsistein (N-asetil sistein) yang merupakan prekusor glutation, membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
Penggunaan parasetamol di atas rentang dosis terapi dapat menyebabkan gangguan hati. Pengobatan toksisitas parasetamol dapat dilakukan dengan cara pemberian asetilsistein (N-asetil sistein) yang merupakan prekusor glutation, membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut.