Obat Dan Penanganan Demam Pada Anak
https://clinic-sehat.blogspot.com/2018/12/obat-dan-penanganan-demam-pada-anak.html
Demam diartikan sebagai
situasi indikasi dari kondisi kesehatan anak, dimana penyakit yang mungkin
timbul dengan demam yang menyertai dapat diidentifikasi dari berbagai macam
penyakit dengan keterangan sebagai berikut :
1. Sistem Saluran Pernafasan: sinusitis, influenza, faringitis akut, bronkitis, pneumonia.
2. Sistem Urinaria: Infeksi Saluran Kemih, dllInfeksi
3. Sistemis: DBD, rubella, varicela, sepsis
4. Sistem Pencernaan: inflamasi usus, dehidrasi, hepatitis virus, esofagitis
Dengan berbagai penyakit tersebut, maka memang menjadi sebuah hal penting untuk diketahui adalah penyebab utama dari timbulnya demam, sehingga dapat dilakukan upaya mengatasi penyakit secara efektif dan memberikan dampak kesembuhan yang terbaik bagi sang anak.
Tips
Menghadapi Anak Kejang Karena Demam
Demam tidak selalu
menyebabkan kejang pada anak. Jika saat demam anak mengalami kejang, maka
ketika demam berikutnya harus segera diturunkan agar tidak terjadi kejang.
Jika
anak demam kemudian kejang, ada hal sederhana yang dapat dilakukan orangtua :
1. Longgarkan pakaian anak.
2. Posisikan anak dalam keadaan miring.
3. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau di hidung.
4. Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
5. Dampingi anak selama kejang.
6. Bawa ke pusat perawatan jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit.
7. Kejang yang berlangsung lama (> 15 menit) sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan otak.
Obat dan Penanganan Demam
Demam merupakan gejala,
bukan penyakit, cari penyebabnya bukan terburu-buru memberikan obat demam,
kompres dengan air hangat, hindari kompres dengan air dingin atau alkohol.
Kompres alkohol berbahaya karena uap yang ditimbulkannya terhitup anak dapat
berdampak buruk.
Tak perlu kawatir bila
anak tidak mau makan sama sekali, selama anak masih mau minum air teh manis
atau susu 50-60 persen dari jumlah biasa atau sekitar 400-500 cc dalam sehari.
Tidak juga perlu kawatir bila anak masih aktif dan bermain seperti biasa.
Karena pada umumnya terutama anak dengan hipersensitif saluran cerna atau anak
dengan picky eaters akan mengalami sulit makan saat demam. Biasanya tidak akan
berlangsung lama, anak tersebut mengalaminya dalam 3-5 hari. Orang tua harus
khawatir bila anak tampak lemas berlebihan seharian tidur terus dan anak
gelisah sepanjang hari.
- Parasetamol/Asetamino.
Parasetamol dianggap cukup
aman dibandingkan dengan obat penurun demam golongan lain, karena efek samping
ke saluran pencernaan minimal. Dapat diberikan secara oral maupun rektal. Namun
bila digunakan melebihi dosis yang dianjurkan dalam waktu lama dapat
menyebabkan kerusakan hati. Selalu baca petunjuk penggunaan pada kemasan, atau
ikuti petunjuk dokter spesialis anak Anda.
- Ibuprofen.
Selain menurunkan demam
dan meredakan nyeri, ibuprofen memiliki manfaat antiinflamasi (anti radang)
rendah. Efek sampingnya berupa mual, perut kembung dan yang paling parah
pendarahan di lambung.
- Naproxen.
Sering juga dikenal
sebagai Naproxen sodium. Obat ini dikategorikan sebagai antiinflamasi
nonsteroid (NSAID). Bekerja dengan cara menurunkan hormon penyebab
pembengkakkan dan rasa nyeri pada tubuh.Umumnya digunakan untuk meredakan
gejala arthritis seperti peradangan, bengkak kaku dan nyeri sendi. Hanya bisa
didapatkan melalui resep dokter. Karena penggunaan naproxen dalam jangka waktu
lama dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, tidak disarankan
untuk anak dengan riwayat penyakit jantung. Konsultasi terlebih dahulu dengan
dokter anak, sebelum obat ini diberikan.
- Aspirin.
Dikenal juga dengan nama
asam asetilsalisilat yang memiliki fungsi untuk menurunkan demam, meredakan
nyeri dan antiinflamasi. Aspirin sama seperti ibuprofen, dapat menyebabkan mual
dan pendarahan lambung. Karenanya, selalu konsumsi aspirin sesudah makan. Aspirin
juga tidak dianjurkan untuk anak-anak bila demam disebabkan oleh infeksi virus,
karena dapat menyebabkan Sindrom Reye (gangguan hati yang dapat menyebabkan
hilangnya kesadaran).