Faktor Penyebab Menstruasi Tidak Lancar
https://clinic-sehat.blogspot.com/2018/12/faktor-penyebab-menstruasi-tidak-lancar.html
Menstruasi dikatakan tidak lancar
atau tidak teratur apabila siklus terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari
35 hari. Selain itu menstruasi dikelompokkan tidak lancar bila lamanya
menstruasi berubah-ubah setiap bulannya. Volume darah yang tidak sama, kadang
banyak dan kadang sedikit, juga merupakan salah satu bentuk menstruasi tidak
lancar.
Menstruasi yang tidak lancar biasanya
terjadi pada beberapa tahun pertama setelah memasuki Namun, jika menstruasi
tidak lancar terjadi bukan di beberapa tahun pertama Anda mengalami menstruasi,
maka hal tersebut bisa dikatakan sebagai menstruasi tidak teratur, yang dapat digolongkan
ke dalam beberapa tipe berikut ini.
- Polymenorrhe, adalah
siklus menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari.
- Oligomenorrhea, adalah
kondisi ketika siklus menstruasi jadi lebih panjang,
atau tidak terjadi menstruasi lebih dari 35 hari, namun kurang dari 90
hari.
- Amenorrhea, adalah
kondisi ketika tidak mengalami menstruasi dalam waktu 3 bulan
berturut-turut.
- Metrorrhagia, merupakan
pendarahan menstruasi yang berlangsung lebih lama dan volume darah lebih
banyak.
Apa yang Menyebabkan Menstruasi Tidak
Lancar
Berikut ini adalah beberapa hal yang
bisa menjadi penyebab menstruasi yang tidak lancar atau tidak teratur, antara
lain:
Menopause
Menjelang menopause, menstruasi bisa menjadi tidak lancar. Ini karena hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh menjadi tidak teratur.
Kehamilan
Jika menstruasi Anda terhenti atau terlambat, cobalah melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah Anda hamil. Dokter biasanya akan merekomendasikan tes kehamilandan USG.
Alat kontrasepsi
Menggunakan alat kontrasepsi, seperti IUD (spiral) atau pil KB, memang bisa menyebabkan perubahan berupa flek di antara siklus menstruasi. IUD bisa menyebabkan darah yang keluar lebih banyak dari biasanya atau nyeri perut pada saat menstruasi. Dapat juga terjadi keluarnya sedikit darah pada awal penggunaan pil KB, namun ini akan berhenti setelah beberapa bulan penggunaan.
Pola hidup sehari-hari
Jika Anda melakukan olahraga yang berlebihan atau berat badan Anda turun drastis, hal itu bisa menyebabkan menstruasi tidak lancar atau tidak teratur. Begitu pula dengan berat badan yang berlebih atau obesitas. Tidak hanya perubahan berat badan, stres juga bisa memengaruhi siklus menstruasi Anda.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
(PCOS) adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh terbentuknya kista-kista kecil di dalam indung telur. Keberadaan kista ini membuat hormon menjadi tidak seimbang. Testosteron dapat meningkat melebihi batas normal, yang mana seharusnya pada wanita hanya terdapat sedikit hormon testosteron. Ketidaknormalan juga terjadi kepada proses pelepasan sel telur. Ini menyebabkan wanita dengan PCOS tidak mengalami menstruasi, atau mengalami menstruasi tetapi darah yang keluar hanya sedikit.
Masalah pada tiroid
Pada bagian leher Anda terdapat kelenjar tiroid yang memproduksi hormon yang dapat mengatur metabolisme tubuh. Jika tiroid Anda bermasalah, maka menstruasi Anda juga akan terpengaruh. Konsultasikan hal ini kepada dokter spesialis endokrin. Dokter akan melakukan tes darah untuk melihat bagaimana kadar hormon tiroid dalam darah Anda.
Cara Mengatasi Menstruasi Tidak Lancar
Pengobatan untuk menangani menstruasi tidak lancar perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi menstruasi yang tidak lancar atau tidak teratur.
- Mengubah gaya hidup.
- Mengganti alat kontrasepsi.
- Melakukan
pengobatan tiroid.
- Lakukan
pengobatan sindrom ovarium polikistik, misalnya untuk mengontrol kadar
hormon atau diabetes. Selain itu, turunkan berat badan dengan cara yang sehat,
jika Anda menderita sindrom ovarium polikistik dengan berat badan
berlebih.
- Melakukan
konseling jika Anda mengalami stres yang menyebabkan berat badan turun
drastis.
- Jika Anda berencana memiliki momongan, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan medis. Mungkin dokter akan menyarankan terapi hormonal untuk memicu ovulasi kembali normal.