Posisi Aman Berhubungan Intim Saat Hamil Tua
https://clinic-sehat.blogspot.com/2018/12/posisi-yang-aman-untuk-berhubungan.html
Masih banyak pasangan yang bingung dan bertanya, apakah
seks aman dilakukan saat hamil? Sebenarnya, seks aman dilakukan sejauh
pasangan, dalam hal ini kedua belah pihak, masih nyaman melakukan itu.
Namun, masalah yang muncul adalah posisi seks yang biasa dilakukan tidak lagi bisa dilakukan karena kondisi istri yang tengah hamil. Hal ini wajar mengingat perut yang besar membuat seks kadang tidak nyaman dan dipenuhi rasa was-was.
Lalu, bagaimana? Mau tak mau pasangan mesti mengubah gaya hubungan badan dan melakukan posisi seks yang tak berbahaya. Setidaknya ada enam posisi seks yang dapat dipraktikkan oleh pasangan saat kondisi hamil,
Namun, masalah yang muncul adalah posisi seks yang biasa dilakukan tidak lagi bisa dilakukan karena kondisi istri yang tengah hamil. Hal ini wajar mengingat perut yang besar membuat seks kadang tidak nyaman dan dipenuhi rasa was-was.
Lalu, bagaimana? Mau tak mau pasangan mesti mengubah gaya hubungan badan dan melakukan posisi seks yang tak berbahaya. Setidaknya ada enam posisi seks yang dapat dipraktikkan oleh pasangan saat kondisi hamil,
1. Side-by-side side-by-side atau bersebelahan menjaga badan suami
tidak menindih perut istri. Suami istri berbaring bersebelahan dan tubuh istri
membentuk huruf V. Bantal bisa membantu untuk menopang punggung istri dengan
kedua kaki berada di atas pinggul suami. Posisi ini memungkinkan pasangan yang
sedang hamil merasa nyaman dan santai.
Posisi woman on
top dapat dicoba selama masa kehamilan, bahkan
hingga usia kandungan menginjak sembilan bulan. Suami cukup berbaring dan istri
duduk di atasnya. Istri dapat mengontrol kedalaman penetrasi tanpa membebani
perut yang buncit.
Posisi istri berada di atas atau3. On the chair
Kursi bisa jadi media seks yang nyaman dan
hubungan intim pun bisa makin intens. Biarkan suami duduk di kursi, lalu istri
duduk di pangkuan suami. Pada posisi ini, istri dapat merangkul suami dengan
erat. pastikan kursi diposisikan dekat tembok atau benda lain yang dapat
digunakan untuk bangun dan beranjak dari pangkuan suami.
4. Side by side, from behind side by side, tapi
suami berada di belakang istri alias menghadap punggung. Taruh beberapa bantal
jika perlu penopang. Penetrasi pada posisi ini mungkin sedikit lebih dangkal.
Namun, ini lebih baik daripada penetrasi yang terlalu dalam dan malah membuat
istri tidak nyaman selama kehamilan.
Seperti posisi5. Edge of the
bed
Jika istri ingin merasakan penetrasi, posisi ini
aman dicoba saat hamil. Istri berbaring pada bagian batas kasur dan kaki
berpijak pada lantai. Jaga punggung agar tidak terbaring dengan rata, sehingga
perlu bantal sebagai penopang. Suami dapat menyesuaikan dengan berlutut atau
berdiri menyesuaikan tinggi kasur.
Sesuai sebutannya, posisi ini seolah sedang
menunggangi kuda, yakni dilakukan dengan duduk di atas tubuh pasangan yang
berbaring, dengan punggung menghadap ke muka pasangan. Dengan posisi ini,
bagian perut yang membesar ditopang oleh paha, sementara punggung dapat dibantu
juga oleh kedua tangannya.
Hal yang patut
diwaspadai
Selain enam posisi seks tersebut, pasangan yang
istrinya sedang hamil patut memberi perhatian pada tiga hal dalam berhubungan
badan. Ini menjadi penting demi seks yang menyenangkan dan memuaskan bagi kedua
pihak. Tiga hal tersebut, di antaranya:
Berhati-hati
saat oral sex
Kebanyakan oral sex selama masa kehamilan itu
aman. Namun, pasangan tidak dianjurkan untuk meniup dari mulut karena dapat
menimbulkan emboli yang dapat membahayakan istri dan bayi. Emboli udara adalah
tertutupnya aliran darah karena gelembung udara pada pembuluh darah. Gelembung
udara dapat timbul akibat pasangan meniup organ intim selama oral sex.
Berdarah
setelah seks tidaklah normal
Sensasi kejang atau orgasme selama seks normal terjadi saat hamil tapi jika terdapat darah, hal ini tidak normal. Baiknya, pasangan berkonsultasi dengan dokter jika hal ini terjadi.
Sensasi kejang atau orgasme selama seks normal terjadi saat hamil tapi jika terdapat darah, hal ini tidak normal. Baiknya, pasangan berkonsultasi dengan dokter jika hal ini terjadi.