Bahaya Dan Dampak Negatif Onani Yang Bisa Terjadi
https://clinic-sehat.blogspot.com/2018/12/bahaya-dan-dampak-negatif-onani-yang.html
Onani adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara menyentuh,
menggosok, atau memijat penis dan
diakhiri dengan keluarnya cairan dari kemaluan yang disebut dengan semen atau air mani sebagai cairan yang membawa
sel-sel sperma. Hal yang sama juga dapat terjadi pada wanita tetapi
frekuensinya sangat jarang jika dibandingkan dengan pria.
Beberapa orang percaya bahwa manfaat onani bisa meningkatkan
kualitas tidur, memperbaiki fungsi kekebalan tubuh, meredam stres hingga
meningkatkan produksi endorfin. Akan tetapi, dibalik manfaat onani yang bisa
didapatkan, ada juga dampak negatif onani yang bisa terjadi, terlebih jika hal tersebut sudah dilakukan menjadi suatu kebiasaan :
1.
Ejakulasi dini
Terlalu sering melakukan onani dapat menyebabkan terjadinya
ejakulasi dini. Bagi pria yang melakukan onani beberapa kali sebelum melakukan
hubungan seks, akan cenderung sulit mencapai klimaks.
Masalah lain yang muncul adalah berkurangnya sensitivitas
terhadap sentuhan dari orang lain, dan justru menjadi lebih akrab dengan
sentuhan dari diri sendiri. Frekuensi yang terlalu sering dalam melakukan onani
adalah memicu timbulnya kulit lecet sampai pembengkakan organ intim karena
tidak pernah menggunakan pelumas.
2.
Iritasi kulit hingga
fraktur penis
Onani bisa dibilang sebagai aktivitas seksual paling aman. Hal
ini dikarenakan risiko untuk terkena penyakit menular seksual tidak akan
terjadi selama Anda melakukannya sendiri.
Meski begitu, cedera bisa muncul dalam bentuk iritasi kulit jika
Anda melakukan onani terlalu sering dan kasar. Risiko yang lebih berbahaya,
akibat onani dapat menyebabkan terjadinya fraktur penis yang disebabkan oleh adanya paksaan
membengkokkan penis saat ereksi. Kondisi ini akan menyebabkan penis mengalami
pembengkakan.
3. Rasa bersalah
Bahaya onani lainnya adalah membawa efek
negatif secara psikologis, lantaran terbentur dengan nilai-nilai agama, moral,
dan budaya, sehingga menjadikan seseorang merasa malu dan bersalah setelah
selesai melakukan kegiatan tersebut.
Tarik menarik antara kesenangan serta
menahan diri berdampak pada nilai harga diri, tingkat kepercayaan diri, serta
perasaan cinta. Perasaan bersalah yang ditimbulkannya juga memicu efek
psikosomatis seperti sakit punggung, sakit kronis, dan sakit kepala.
4. Memengaruhi
unsur-unsur kimia tubuh
Bahaya onani selanjutnya adalah bisa
memengaruhi otak berikut unsur-unsur kimia tubuh. Hal ini diakibatkan oleh
kelebihan produksi neurotransmitter dan hormon seks. Kendati dampak yang timbul
pada setiap orang berlainan, terlalu sering melakukan onani tetap dapat memicu
munculnya gangguan kesehatan mulai dari kelelahan, testis sakit, rambut rontok,
ataupun nyeri panggul.
Apabila gaya hidup cenderung normal, akan
tetapi mempunyai kebiasaan onani sebaiknya kurangi aktivitas seksual tersebut
untuk mengurangi keluhan. Apabila keluhan tak kunjung reda, segera lakukan
pemeriksaan medis.
5. Masturbasi
kompulsif
Masturbasi kompulsif berpengaruh terhadap
kehidupan karena telah menjadi suatu kebiasaan. Sebagian pria yang melakukan
onani sebanyak 6 kali dalam sehari—bisa saja justru merasa produktif, namun
lain halnya dengan para pria lain yang justru merasa sebaliknya.
Apabila tidak mampu menyeimbangkan antara
hasrat dan kebutuhan pribadi, masturbasi kompulsif dapat membawa dampak negatif
pada pekerjaan, harga diri, hubungan dengan pasangan, keuangan, hingga hubungan
sosial.
6. Memicu terjadinya
prostat
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria
muda yang sering melakukan onani memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker
prostat. Namun sebaliknya, pada pria lebih tua, aktivitas onani justru dapat
menurunkan risiko terkena kanker prostat. Walau demikian,
masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal ini.