Tips Agar Gigi Tetap Sehat
https://clinic-sehat.blogspot.com/2016/06/tips-agar-gigi-tetap-sehat.html
Menggosok gigi, flossing
(benang gigi) dan menggunakan obat kumur adalah sebagian dari beberapa cara
untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, tetapi ini baru awalnya saja. Masih
banyak lagi yang perlu dilakukan seperti memperbaiki teknik menggosok gigi,
menghindari soda, dan meninggalkan rokok.
Berikut yang perlu
dilakukan agar gigi tetap sehat :
Kunjungan ke Dokter
Gigi
Rutinlah mengunjungi
dokter gigi minimal enam bulan sekali. Jika Anda sering melewatkan waktu untuk
berkunjung ke dokter gigi, maka Anda sudah termasuk orang yang lalai. Dengan
berkunjung ke dokter gigi, Anda akan mengetahui semua hal tentang kesehatan
gigi Anda, mulai dari awal munculnya karies, kerusakan, penyakit gusi, trauma,
atau bahkan kanker tahap awal yang tentu saja masih mudah diobati bila cepat
diketahui.
Hindari Minuman Soda
Minum minuman bersoda
memang menyenangkan, tapi soda akan berdampak buruk bagi gigi Anda. Dua bahan
yang terkandung di dalamnya yaitu asam fosfat dan asam sitrat akan memberikan
rasa menggigit pada soda sekaligus menggerogoti permukaan gigi Anda. Meskipun
minum soda sesekali tidak begitu berpengaruh, namun bila setiap hari minum
minuman bersoda maka akan membuat enamel gigi Anda menjadi lembut dan lebih
rentan untuk berlubang. Sebaiknya pilih saja minuman lain yang lebih sehat
seperti jus buah.
Kurangi Gula
Sejak dulu, gula sudah
diyakini sebagai penyebab utama rusaknya gigi. Gula adalah bahan bakar bagi
bakteri dan keasaman dalam mulut Anda, menimbulkan plak yang akan membentuk dan
menggerogoti enamel dan gusi. Cobalah untuk mengurangi konsumsi gula, gosok
gigi dan kalau lakukan flossing setelah makan.
Berhenti Merokok
Berhentilah merokok. Tapi
yang berbicara kali ini bukan dokter paru-paru Anda, melainkan dokter gigi.
Nikotin dan tar yang terkandung di dalam rokok tidak hanya mengubah warna gigi
menjadi kuning yang tidak sedap dipandang, kedua bahan ini juga akan
menggerogoti gusi Anda. Kebiasaan merokok menciptakan lingkungan yang nyaman
bagi bakteri dan plak pada gigi di sepanjang garis gusi. Yang pada akhirnya
akan merusak jaringan, menurunkan tulang yang menahan gigi, dan, akhirnya
meningkatkan risiko kehilangan gigi. Bahkan yang lebih buruk, bahan kimia di
dalam tembakau dapat menyebabkan kanker mulut.
Gunakan Sikat Gigi yang
Tepat
Anda tentu saja
menginginkan sikat gigi dengan bulu yang lembut. Dengan teknik menggosok gigi
yang benar, seharusnya sikat gigi yang berkualitas bagus hanya bisa digunakan
selama dua hingga tiga bulan saja. Tapi walaupun belum tiga bulan digunakan,
sikat gigi harus sudah diganti bila bulu sikatnya sudah bengkok. Bahkan sikat
gigi sebaiknya diganti bila ujung bulunya sudah tumpul dan tidak lagi bulat
(walaupun bulu sikatnya masih lurus), karena dapat menyebabkan cedera pada gigi
dan gusi.
Teknik Menggosok Gigi
yang Tepat
Anda tentu sudah
mengetahui bahwa Anda harus menyikat gigi minimal 2 kali sehari, namun jika
Anda tidak tahu cara menggosok gigi yang tepat, berarti Anda termasuk dalam
golongan orang awam. Pegang sikat gigi pada sudut 45 derajat, menunjuk ke arah
garis gusi, dan gosok dengan lembut, pendek dengan gerakan melingkar. Sikat
setiap gigi 10 sampai 15 kali, tapi jangan berlebihan. Menyikat gigi yang
terlalu agresif dapat merusak gigi dan mengikis garis gusi Anda.
Flossing (Benang Gigi)
Flossing minimal dilakukan
satu kali sehari setelah menggosok gigi. Ambil benang gigi sepanjang 25-30 cm
dan lingkarkan ujung-ujung benang gigi di jari telunjuk Anda. Beri jarak
sekitar 5 cm antara jari Anda dan gigi (kanan 5 cm kiri 5 cm). Lewatkan benang secara
perlahan di antara gigi dengan gerakan dari depan ke belakang, hati-hati jangan
sampai melukai gusi. Selanjutnya gerakkan benang dari arah gusi ke gigi.
Lakukan perlahan namun benang harus dalam keadaan "ketat" dengan gigi
untuk memecah plak.
Balita dan Lanjut Usia
Balita dan orang yang
lanjut usia cenderung tidak memperhatikan kesehatan gigi, padahal seharusnya
mereka juga harus melakukan perawatan gigi dan mulut layaknya orang yang selalu
memperhatikan penampilan. Anak-anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi pada saat
berusia 1 tahun, dan setelah itu rutin setiap enam bulan sekali. Orang yang
lanjut usia tentu saja sudah memiliki masalah mereka sendiri. Penyakit
Arthritis (rematik) bisa saja membuat pekerjaan menggosok gigi dan flossing
menjadi hal yang berat. Dan normalnya orang yang sudah lanjut usia, jumlah air
liur yang mereka hasilkan sudah berkurang, artinya kemungkinan rusaknya gigi
lebih besar dan rasa ketidaknyamanan bagi mereka yang memakai gigi palsu.