Kandungan Kafein Pada Kopi

Tren di ibukota sedang bergeser kepada kopi sebagai gaya hidup. Jika belum lama lalu, mungkin kita hanya mengenal satu atau dua merk gerai kopi yang merupakan franchise dari Amerika Serikat, kini sudah kian banyak merk gerai kopi meramaikan pasar kopi di Indonesia.

Kedai kopi menjamur di setiap sudut ibukota. lucunya, kedai-kedai ini jarang tampak sedikit pengunjung, ada saja yang membeli barang segelas kopi atau setangkap roti. Sehatkah gaya hidup kopi ini?
Ada perbedaan yang nyata antara penyuka  minum kopi tulen dengan ‘pasien’ ketergantungan kopi. Bedanya dimana?
Sudah saatnya Anda mencermati gejala-gejala berikutnya jika Anda termasuk peminum kopi yang cukup sering:

Ada toleransi terhadap kopi yang Anda minum. Dalam artian yang tadinya hanya dibutuhkan 1 gelas kopi dalam sehari untuk membuat Anda terjaga, sekarang Anda membutuhkan 2 gelas


Seringkali Anda gagal saat mencoba mengurangi kebiasaan minum kopi
Timbul gejala pada tubuh Anda saat Anda tidak minum kopi gejala ini dapat termanifestasi seperti rasa mudah lelah, mengantuk, dan sebagainya.
Anda mengutamakan kopi dibandingkan kehidupan sosial Anda
Anda tetap mengkonsumsi kopi walaupun Anda tahu hal ini tidak baik bagi kesehatan Anda.

Seperti kita ketahui kopi mengandung kafein, kafein ini menduduki sebuah reseptor di otak, sehingga ketika kita mengkonsumsinya otak kita yang tadinya mau beristirahat berada kembali dalam keadaan awas dan siaga, jantung pun berdebar kencang, sehingga kita bisa terjada berjam-jam mengerjakan pekerjaan, atau begadang.

Related

Kafein 1151108686732632664

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

    Comments

    item