Cacing Kremi Dan Cara Pengobatannya
https://clinic-sehat.blogspot.com/2019/04/cacing-kremi-dan-cara-pengobatannya.html
Cacing kremi adalah infeksi parasit yang
berukuran kecil, sekitar 2-13 mm, dan menyerang usus besar manusia. Penularannya terjadi melalui sentuhan langsung dengan
kulit atau benda yang terkontaminasi cacing kremi.
Di tubuh manusia, cacing kremi dapat
berkembang biak dan menimbulkan gejala berupa gatal, nyeri, dan ruam pada anus.
Ketika cacing kremi dalam tubuh seseorang terus bertambah banyak, hal itu dapat
memicu komplikasi seperti infeksi saluran kemih atau radang vagina.
Gejala Cacing Kremi
Pada kasus tertentu, infeksi cacing
kremi dapat tidak menimbulkan gejala. Gejala yang umumnya muncul pada
seseorang yang mengalami infeksi tersebut dapat berupa:
- Gatal
pada bagian anus, terutama saat malam hari.
- Tidur
terganggu karena gatal yang dialami.
- Anus
terasa sakit dan terdapat ruam.
- Nyeri
perut.
- Mual.
Penyebab Cacing Kremi
Penyebaran cacing kremi dapat terjadi
melalui kontak langsung dengan seseorang atau benda yang terkontaminasi. Telur
cacing kremi biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut, namun telur
cacing juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung. Hal ini biasanya
terjadi ketika benda yang terkontaminasi, seperti handuk yang terkontaminasi
telur cacing dikibaskan dan membuat telur tersebut melayang di udara lalu
terhirup saat seseorang bernapas. Telur cacing kremi yang telah masuk ke dalam
tubuh manusia akan menetap dan menetas di saluran pencernaan.
Cacing akan tumbuh dewasa di dalam
saluran pencernaan, lalu berkembang biak dengan cara bertelur. Biasanya, cacing
kremi yang akan bertelur, keluar melalui anus saat malam hari untuk meletakkan
telur-telurnya pada lipatan kulit di sekitar anus.
Telur yang ditinggalkan cacing kremi
di lipatan kulit tersebut dapat menyebabkan gatal dan iritasi. Apabila gatal
yang disebabkan adanya telur cacing di lipatan kulit di sekitar anus tersebut
digaruk, telur cacing kemudian akan berpindah ke jari. Ketika jari yang
terkontaminasi itu menyentuh orang lain atau suatu benda, telur cacing akan
kembali berpindah dan penyebaran cacing kremi dapat berulang apabila tidak
dicegah atau diobati.
Cacing kremi dapat bertahan dalam
usus manusia hingga 13 minggu. Telur cacing yang berhasil menetas pada lipatan
kulit di sekitar anus, akan masuk kembali ke dalam usus dan menyebabkan infeksi
apabila tidak segera ditangani.
Beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi cacing kremi meliputi:
- Kebiasaan
menghisap jari, biasanya pada anak-anak.
- Tidak
menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
- Tinggal
di lingkungan yang padat dan kumuh.
- Terdapat
anggota keluarga yang terinfeksi cacing kremi.
- Tinggal
di tempat dengan fasilitas berbagi, misalnya asrama.
Diagnosis Cacing Kremi
Dalam mendiagnosis, dokter akan
melakukan tes menggunakan plester khusus. Pasien akan diminta untuk menempelkan
plester tersebut pada kulit di sekitar anus di pagi hari, segera setelah bangun
tidur, dan sebelum pasien mandi. Hal tersebut bertujuan untuk memeriksa telur
cacing yang mungkin berada di anus, untuk di periksa di bawah mikroskop. Tes
ini sebaiknya dilakukan 3 hari berturut-turut agar hasil yang didapatkan lebih
akurat. Apabila terdeteksi telur cacing, dokter akan memberikan pengobatan yang
sesuai dengan kondisi pasien.
Pengobatan dan Pencegahan Cacing Kremi
Cacing kremi dapat diatasi dengan
pemberian obat. Karena sifatnya yang sangat mudah menyebar, orang lain yang
berada dalam satu lingkungan dengan pasien juga harus menjalani pengobatan guna
mencegah terjadinya penularan. Beberapa obat yang dapat digunakan untuk
mengatasi cacing kremi adalah:
- Pyrantel
pamoate
- Mebendazole
- Albendazole
Diskusikan terlebih dahulu dengan
dokter sebelum mengonsumsi obat. Dosis tiap orang dapat berbeda dan harus
disesuaikan dengan kondisi.
Komplikasi Cacing Kremi
Cacing kremi pada dasarnya tidak
menimbulkan permasalahan kesehatan yang membahayakan. Namun, ketika cacing
kremi yang ada di dalam usus jumlahnya terus bertambah banyak, maka hal itu
dapat menyebabkan komplikasi.
Pada wanita, cacing kremi yang terus
bertumbuh dan bertambah banyak dapat mengakibatkan peradangan pada vagina (vaginitis)
atau lapisan dalam uterus (endometritis). Gejala yang muncul jika seseorang
menderita vaginitis atau endometritis berupa nyeri saat berhubungan seksual dan
buang air kecil. Selain vaginitis dan endometritis, komplikasi yang dapat
muncul akibat cacing kremi adalah penurunan berat badan dan infeksi
saluran kemih .
Pencegahan Cacing Kremi
Telur cacing kremi dapat bertahan
pada benda seperti handuk atau pakaian hingga 2-3 minggu. Dalam mencegah
terjadinya penyebaran telur cacing, beberapa upaya yang dapat dilakukan
meliputi:
- Mengganti
pakaian dalam dan seprai setiap hari.
- Hindari
kebiasaan mengisap jari.
- Cuci
pakaian atau perlengkapan lain yang mungkin terkontaminasi dengan air
panas. Keringkan pula pakaian dengan sinar matahari langsung.
- Bersihkan
anus tiap pagi.
- Jangan
berbagi pakai barang pribadi.
- Biasakan
mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah dari kamar mandi atau
mengganti popok bayi.
- Hindari menggaruk anus ketika gatal.