Deteksi Lebih Dini Penyakit Leukemia
https://clinic-sehat.blogspot.com/2018/12/deteksi-lebih-dini-penyakit-leukemia.html
Leukemia atau yang dikenal juga dengan sebutan kanker darah
merupakan penyakit yang menyerang sel darah dan sumsum tulang. Jika sumsum
tulang dalam keadaan normal, itu akan menghasilkan sel darah seperti sel darah
merah, sel darah putih, dan keping darah (trombosit).
Sementara itu, pada penderita
leukemia, terjadi masalah dalam produksi komponen darah tersebut. Sumsum tulang
dipenuhi oleh sel kanker yang mengakibatkan produksi sel darah normal
terganggu. Sel darah yang sering menjadi sel kanker adalah sel darah putih
(leukosit).
Masih belum jelas apa yang
menyebabkan leukemia sampai saat ini. Akan tetapi, secara normal biasanya
leukemia karena faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Terkait genetik,
leukemia bisa terjadi pada orang yang memiliki riwayat keturunan kanker janis
apapun.
Leukemia sering kali tidak bisa terdeteksi sejak awal. Hal ini
yang menyebabkan leukemia sulit ditangani. Kunci sukses perawatan penyakit ini
adalah deteksi dini dengan mengenali setiap gejalanya.
Berikut ini beberapa fakta mengenai
leukemia :
1. Leukemia bukan
penyakit menular
Sama seperti penyakit jantung, leukemia bukanlah penyakit
menular. Seperti disebutkan di atas, leukemia terjadi karena sumsum tulang
belakang tidak bekerja secara normal. Hasilnya, jumlah sel darah putih sangat
banyak dan fungsinya tidak normal. Sel darah putih yang banyak itu malah
menyerang sel yang normal dan menyebabkan kerusakan di tubuh.
2. Riwayat keluarga
faktor penentu
Faktor genetik atau riwayat jenis penyakit tersebut dalam
keluarga bisa menjadi faktor penentu seseorang terkena leukemia. Ini bisa
terjadi ketika ada keluarga yang pernah terkena, terutama orang tua dan saudara
kandung. Selain itu, riwayat kemoterapi, paparan terhadap zat kimia tertentu
dan merokok diketahui juga berpengaruh terhadap risiko leukemia.
3. Hati-hati jika
sering demam ringan dan lemas
Kondisi tersebur bisa menjadi tanda awal bahwa Anda terkena
leukemia. Hanya saja, 2 tanda tersebut memang tidak spesifik untuk leukemia.
Akibatnya, banyak orang tidak sadar terkena kanker darah.
Penderitanya biasanya akan mengalami penurunan berat badan
tiba-tiba, pembengkakan kelenjar getah bening atau limpa, serta mudah lebam
atau berdarah dengan benturan ringan atau tanpa benturan.
Namun, tidak semua orang yang mengalami gejala tersebut
terdiagnosis sebagai leukemia. Tapi, bila gejala tersebut terjadi terus
menerus, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan
skrining awal leukemia.
4. Keberhasilan
pengobatan tergantung jenis leukemia
Menurut dr. Dyan Mega, ada 4 jenis leukemia yang selama ini
dikenal dalam dunia medis. Jenis-jenisnya adalah Acute Myeloid Leukemia (AML), Chronic
Myeloid Leukemia (CML),Acute Lymphocytic Leukemia (ALL),
dan Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL).
Yang membedakan keempatnya adalah kecepatan perkembangan
penyakit dan tempat berkembangnya. Untuk jenis yang pertama, Acute Myeloid
Leukemia (AML) atau akut, itu tandanya perkembangan leukemia berlangsung cepat
sehingga tubuh hampir tidak memiliki cadangan sel darah putih normal sebagai
“tentara” untuk membentengi diri sendiri. Sementara itu, untuk jenis Chronic
Lymphocytic Leukemia (CLL) atau kronis, ini adalah jenis yang
perkembangannya paling lambat. Kondisi ini menentukan sukses atau tidaknya
keberhasilan pengobatan.
5. Bisa menjalani
hidup normal
Orang dengan leukemia tetap bisa menjalani hidup dengan normal.
Hanya saja, memang perlu mendapatkan perawatan yang intensif dan berkelanjutan.
Semakin cepat terdiagnosis, semakin tinggi tingkat keberhasilan pengobatan.
Penyakit leukemia yang merenggut nyawa musikus Dian Pramana
Poetra patut diwaspadai. Gejalanya yang tidak spesifik bisa saja dengan mudah
diabaikan. Namun belajar dari kasus pelantun lagu "Masih Ada" itu,
tidak ada salahnya untuk mengecek kondisi darah Anda dengan memeriksakan diri
ke dokter. Sejumlah fakta mengenaileukemia yang dipaparkan di atas, bisa menjadi awal bagi
Anda untuk lebih mengenali penyakit ini.