Sebaiknya Madu Tidak Biberikan Pada Bayi Dibawah 1 Tahun
https://clinic-sehat.blogspot.com/2014/11/sebaiknya-madu-tidak-diberikan-pada.html
Jangan memberikan madu untuk bayi pada umur kurang dari 1
tahun !", demikian seruan yang banyak diberikan oleh pakar kesehatan di
negara Amerika dan Eropa.
Memberikan madu kepada bayi pada umur kurang
dari 1 tahun beresiko menyebakan penyakit botulisme. Sebenarnya bukan efek
langsung madu yang tidak baik bagi tubuh tapi dikarenakan adanya kemungkinan
madu terkontaminasi dengan spora C. botulinum. Kasus Botulisme memang sangat
jarang dijumpai dan TIDAK hanya dijumpai dikarenakan madu tapi JUGA oleh
makanan lainnya yang terkontaminasi. HANYA 5% kasus yg dijumpai Botulism
dikarenakan madu.
Kebanyakan kasus Botulisme ditemui dari makanan kaleng yang tercemar. Kasus botulisme juga banyak ditemui di negara Amerika dikarenakan dari jenis tanah yang banyak mengandung spora ini.
Adapun untuk bayi diatas 1 tahun dan orang
dewasa pencernaannya sudah cukup kuat. Spora ini akan mati oleh asam yang
dihasilkan lambung manusia.
Bagaimana dengan di Indonesia ?
Kita ketahui bahwa di Indonesia kebanyakannya berkiblat
pada pengobatan ala timur yang banyak menggunakan madu. Di Indonesia juga tidak
sedikit Ibu-Ibu memberikan madu kepada bayi-nya dan memang belum pernah kasus
botulism terjadi di Indonesia
(CMIIW).
Bagaimana sebaiknya?
Dalam rangka berhati-hati tidak ada salahnya untuk tidak memberikan madu sebelum genap umur bayi 12 bulan. Ataupun jika terpaksa pastikan madu yang diberikan diolah secara higienis sehingga madu tersebut aman dikonsumsi.
Gejala bayi yang terkena penyakit Botulisme:
1. Sembelit (biasanya merupakan gejala yang paling awal)
2. Bayi terkulai, karena kelemahan otot dan kesulitan mengontrol
kepala
3. Tangisan yang lemah
4. Rewel
5. Ileran karena sulit menelan
6. Kelopak mata yang sayu/seperti mengantuk
7. Kelelahan
8. Kesulitan menghisap saat nenen atau minum dari botol
9. Kelumpuhan