Sejarah Terapi Dengan Menggunakan Gelombang Elektromagnetik

Magnet ditemukan ratusan tahun sebelum masehi. Terdapat suatu daerah yang disebut Magnesia di Asia Minor, dimana daerah tersebut kaya akan bijih besi hitam dimana komposisinya adalah besi dan oksigen (Fe3O4). Penduduk setempat menemukan bahwa bijih tersebut mempunyai kekuatan menarik dan dinamakan "Magnetite" karena ditemukan pertama kali di Magnesia.

Seorang bocah pengembala bernama Magnes sekitar 2500 tahun yang lalu, memakai sandal dengan lapisan besi di Gunung Ida, tiba-tiba dia susah bergerak. Sandalnya melekat pada batu. Batu tersebut adalah lodestones yang mempunyai kemampuan menarik. Batu tersebut dinamakan magnet.

Terapi magnetik bukan sesuatu yang baru. Pada tahun 2000 SM telah dipakai oleh bangsa Greek sebagai laksatif dan pada abad 11 dipakai sebagai terapi patologi dan liver, ascites dan kebotakan kepala. Pada pengobatan herbal China terapi magnet dipakai sebagai kombinasi, dimana iodostone (magnet) diingesti per oral pada Dinasti Chau (sekitar 1000 SM – 221 SM) dan pada Dinasti Sung (sekitar abad 12 Masehi) iodostone dipakai sebagai pengobatan hemaroid, dan prolapsus anus.



Aristotes, Plato dan Hanon pada tahun 850 SM menggunakan lodestone pada pekerjaan mereka, kemudian sekitar 200 tahun yang lalu, pelaut China menggunakan magnet sebagai kompas dan disebut sebagai "leading stone". Praktisi kedokteran China berpendapat bahwa seluruh medan magnetik berperan dalam mempergunakan energi alam fisik kita dan berperan dalam melindungi dari keadaan sakit. Mereka menyebutnya "Wei chi" (energi pertahanan atau energi pelindung).


P. A Paracelsus seorang dokter dari Swiss (1493-1541) mengenalkan kekuatan terapi magnet. Terapi magnet dapat dipakai pada semua inflamasi, influks dan ulserasi. Selain itu Paracelsus menggunakan magnet untuk terapi epilepsi, diare dan perdarahan.

Dr. William Gilbert dari Inggris (Colchester) (1540-1603 M), membuat penelitian ilmiah tentang kelistrikan dan kemagnetan dan beliau membua buku dengan judul 'De Magnet'.

Seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday (1791-1867 M), membuat penemuan biomagnet dan dikenal sebagai bapak biomagnetik.
Orang China menyebut magnet sebagai "Chu Shi", Perancis menyebutnya "Aimant" sedangkan orang Yunani menyebutnya "Magnetis".
Dr Mesmer (1734-1815), yang dikenal sebagai bapak hipotisme, Dr Samuel Hahnemann bapak Homoeopathy adalah para perintis dalam perkembangan terapi magnetic.

Pada tahun 1976, di Boston Amerika, Konferensi internasional pertama biomagnet di adakan. Tahun 1991 di Munster Jerman konfrensi ke 8 tentang biomagnetiskme melibatkan 240 presentansi dan 400 partisipan, terapi magnetik telah tiba.
Tahun 1983, Penemuan terbesar magnet di umumkan. Biomagnet bumi yang jarang neodymium ditemukan bahwa kekuatannya 700% lebih besar daripada magnet keramik. Biomagnet neodymium mempertahankan kekuatannya, selama 10 tahun kekuatannya tidak berkurang secara signifika.

Related

Terapi Kesehatan 1714326500949909848

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

    Comments

    item