Susah Makan Pada Anak Dan Solusinya
https://clinic-sehat.blogspot.com/2019/07/susah-makan-pada-anak-dan-solusinya.html
Memilih-milih makanan seringkali
dilakukan oleh si Kecil dan membuat orangtua frustasi. Hal ini biasa ditandai
dengan si Kecil yang selalu makan makanan yang sama terus menerus, lalu tidak
mau makan sama sekali hingga menjadi susah makan. Sekitar 20% balita mengalami
masalah makan yang dikenal sebagai picky eaters. Apa yang dapat Ibu lakukan
untuk mengatasi masalah susah makan pada si Kecil agar kebutuhan nutrisinya
tetap terpenuhi? Tim Ahli Nutriclub akan membantu Ibu menemukan solusinya.
Kenali Gejala Anak Susah Makan
Gejala picky eaters atau pemilih makanan biasanya cukup jelas
terlihat, contohnya, si Kecil menjauhkan sendok atau memalingkan kepalanya
menjauhi makanan. Ia mungkin menutup mulut saat Ibu mencoba menyuapinya, memuntahkan
makanan, atau menjadi rewel dan tampak lelah pada saat diberikan makanan.
Namun, sinyal tersebut tidak selalu berarti si Kecil memilih-milih makanan.
Tanda-tanda tersebut juga dapat menunjukkan bahwa si kecil merasa kenyang,
terganggu, atau tidak enak badan.
Si Kecil memilih-milih makanan
karena berbagai atau tanpa alasan sama sekali. Alasan medis yang mendasari hal
tersebut diantaranya karena balita memiliki sistem pencernaan yang belum
sempurna, tumbuh gigi, sakit, alergi
makanan, atau hanya belum siap untuk mengonsumsi makanan yang padat.
Selama pertumbuhan berat badan si Kecil berada dalam batas
normal dan sesuai dengan usianya, Ibu tidak perlu khawatir. Namun, picky
eater bisa juga berdampak buruk pada
kesehatannya. Tumbuh kembang balita dapat terganggu, meningkatkan risiko
depresi, cemas, dan memburuknya hubungan orang tua dan anak. Jika Ibu khawatir
tentang masalah makan si Kecil, sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter anak
untuk mendapatkan diagnosa yang lebih khusus dan spesifik. Karena setiap anak
memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda.
Nutrisi yang Dibutuhkan Anak
Setiap anak membutuhkan nutrisi
yang seimbang untuk tumbuh kembang yang optimal. Nutrisi yang dibutuhkan
terdiri dari makronutrien, yaitu energi yang berasal dari karbohidrat, lemak,
dan protein; dan mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral. Jumlah zat yang
dibutuhkan tiap anak berbeda-beda sesuai usianya.
Balita dalam masa pertumbuhan,
kadang-kadang kurang mendapat asupan vitamin A, C, dan D yang cukup dari
makanan mereka sehari-hari. Suplemen tambahan berupa vitamin dan nutrisi
penting lainnya mungkin bisa membantu. Namun, pemberian vitamin dan suplemen
yang berlebihan dapat membahayakan si Kecil. Tanyakan kepada dokter anak
mengenai jenis suplemen yang cocok untuk diberikan pada si Kecil. Berikan
sesuai dosis yang dianjurkan, dan jangan memberikan beberapa jenis suplemen
vitamin dengan kandungan yang serupa.
Tips Mengatasi Anak Susah Makan
Berikan berbagai variasi jenis
makanan bergizi dan biarkan si Kecil memilih dan mengeksplor makanan yang
diinginkan. Jangan memaksa ia untuk mencicipi makanan baru. Ibu mungkin perlu
beberapa kali menawarkan makanan baru sebelum si Kecil mau mencobanya.
Seiring waktu, nafsu makan dan
perilaku makan si Kecil akan menjadi perlahan membaik. Si Kecil akan menemukan
sesuatu yang ia sukai dalam berbagai makanan sehat tanpa banyak dorongan dari
Ibu. Cobalah memberi makanan yang dapat ia pegang sendiri. Hindari makanan yang
dapat menyebabkan si Kecil tersedak, seperti anggur utuh, sosis yang besar,
permen bulat dan keras, maupun kacang tanah. Irisan roti dan pisang dapat
diberikan sebagai alternatif pilihan makanan. Si Kecil belum sepenuhnya mampu
mengunyah sampai mereka berusia 4 tahun, jadi berikanlah makanan dalam bentuk
kecil dan mudah dikunyah.
Nutrisi yang seimbang merupakan
bagian penting dari gaya
hidup sehat si Kecil. Ketika memasuki usia prasekolah, si Kecil harus makan
makanan yang sama dengan seluruh keluarga, dengan penekanan pada gizi yang
seimbang. Berikan sayuran segar dan buah-buahan, produk susu tanpa lemak atau
rendah lemak (susu, yogurt, keju), daging tanpa lemak (ayam, kalkun, ikan), dan
sereal gandum dan roti.